Rabu, 26 November 2014

PENAGGULANGAN,PENCEGAHAN & EVAKUASI KEBAKARAN


 

Banyak sekali berita tentang kebakaran rumah di tahun 2007 ini. Banyak korban jiwa dan harta benda yang dilalap si jago merah. Sejauh-manakah kita telah siap untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran di rumah? Apabila rumah anda sudah diansuransikan, bukan berarti anda bisa bersikap masa bodoh terhadap bencana ini. Banyak dokumen yang mungkin anda harus buat lagi, dan yang paling penting adalah kepedulian anda terhadap tetangga sekitarnya. Rumah-rumah di kampung atau bahkan di real-estate saling berhimpitan, hanya dibatasi oleh satu dinding. Bencana kebakaran di rumah anda, berarti ancaman juga bagi tetangga kanan-kiri. Di bawah ini ada beberapa saran sederhana untuk hal-hal yang berhubungan dengan kebakaran di rumah.

Pencegahan           

1.      Sudahkah kompor dimatikan? Kompor minyak tanah dan gas harus di rawat dengan baik, sehinnga api bisa menyala dengan baik. Untuk kompor minyak tanah, pastikan sumbu kompor masih panjang. Untuk kompor gas pastikan tidak ada kebocoran di selang atau sistem yang lain. Kalau perlu dipasang gas detector.
2.      Lampu penerangan dengan bahan bakar minyak sebaiknya dimatikan sebelum tidur.
3.      Apabila menggunakan nyamuk bakar, pastikan ditaruh di tempat yang aman. Jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.
4.      Pastikan bahwa instalasi listrik di rumah anda aman. Ketahuilah berapa besar daya yang bisa dipakai di rumah, dengan melihat circuit breaker di meteran rumah. Apabila tertulis 10A, secara sederhana berarti daya yang bisa dipakai adalah sebesar 10 x 220 = 2200 Watt. Dan perhatikan pula pembagian beban dan jebes kabel yang dipakai.
5.      Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran. Ini biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak atau T pada satu titik sumber listrik.
6.      Pastikan stop kontak dan steker (kontak tusuk) dalam keadaan baik. Sehingga waktu steker dimasukkan dalam stop kontak, terjadi sambungan yang stabil (tidak bergerak-gerak, orang Jawa bilang oglak-aglik). Karena ini akan menimbulkan percikan api yang dapat memicu kebakaran.
7.      Pergunakan pemutus arus listrik (sekering) yang sesuai, jangan dibesarkan.
8.      Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki. Karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
9.      Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistem pengaman yang sesuai. Dan PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.

Penanggulangan    
        
1.      Pasang detektor asap di langit-langit rumah, di luar kamar tidur dan disetiap lantai untuk rumah betingkat. Alat ini perlu di test setiap bulan untuk memastikan selalu dalam kondisi baik.
2.      Sediakan alat pemadam kebakaran di rumah anda. Apabila anda bisa membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) untuk di dapur dan kamar tidur. Juga pemadam kebakaran, untuk rumah pakailah pemadam kebakaran jenis bubuk (powder).
3.      Apabila anda tidak mau membeli peralatan di atas, persiapkanlah pemadam kebakaran dari ledeng rumah. Siapkan selang yang cukup panjang, dan quick connection. Pasang beberapa qucik connection di keran rumah anda, terutama apabila rumah anda cukup luas. Sehingga ada beberapa titik untuk bisa memasang selang anda dengan cepat.
4.      Juga sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk memadamkan api.
5.      Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting dekat telephone, atau program telephone untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih besar.

 Penyelamatan diri  

Kasus seperti yang saya uraikan di blog sebelum ini tidak perlu terjadi apabila penghuni rumah sudah melakukan pengenalan dan pengecekan rumah dengan seksama.
1.      Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan keluarga, dengan menentukan sedikitnya dua jalur keluar dari setiap kamar. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah teralis rumah akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan diri di rumah bersama dengan keluarga.
2.      Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur.
3.      Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
4.      Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula jika harus melalui jendela.
5.      Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan selimut tebal yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali menerobos kobaran api. 

Lingkungan yang aman     
 
Banyak kebakaran sudah terlambat untuk dipadamkan karena linkungan sekitar terlalu padat. Jalan terlalu sempit untuk dilalui mobil pemadam kebakaran dan sumber air sulit didapatkan. Untuk menciptakan lingkungan yang aman, berarti juga lingkungan harus mempersiapkan diri jika terjadi kebakaran. Lingkungan sekitar perlu dirapikan sehingga apabila ada kondisi darurat dengan mudah dicapai oleh mobil pemadam kebakaran, ketahui lokasi pemadam kebakaran terdekat dan apabila ada hydrant disekitar perlu dicheck apakah masih berfungsi. Lingkungan yang aman bisa terwujud apabila warga sekitar memiliki kesadaran akan keselamatan. 
Sumber : https://sbaskoro.wordpress.com/2007/11/01/pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran-serta-serta-penyelamatan-diri/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar