Rabu, 26 November 2014

SEGITIGA API

Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Proses oksidasi yang lebih lambat seperti pengkaratan atau pencernaan tidak termasuk dalam definisi tersebut. Api berupa energi berintensitas yang bervariasi dan memiliki bentuk cahaya (dengan panjang gelombang juga di luar spektrum visual sehingga dapat tidak terlihat oleh mata manusia) dan panas yang juga dapat menimbulkan asap.
Api (warnanya-dipengaruhi oleh intensitas cahayanya) biasanya digunakan untuk menentukan apakah suatu bahan bakar termasuk dalam tingkatan kombusi sehingga dapat digunakan untuk keperluan manusia (misal digunakan sebagai bahan bakar api unggun, perapian atau kompor gas) atau tingkat pembakar yang keras yang bersifat sangat penghancur, membakar dengan tak terkendali sehingga merugikan manusia (misal, pembakaran pada gedung, hutan, dan sebagainya).
Penemuan cara membuat api merupakan salah satu hal yang paling berguna bagi manusia, karena dengan api, golongan hominids (manusia dan kerabatnya seperti kera) dapat aman dari hewan buas, memasak makanan, dan mendapat sumber cahaya serta menjaga dirinya agar tetap hangat. Bahkan masih banyak masyarakat zaman sekarang tapi terisolir, menganggap api adalah sumber kehidupan segala mahluk hidup.

Api merupakan suatu reaksi kimia (reaksi Oksidasi) yang bersifaat eksotermis dan diikuti oleh evaluasi/ pengeluaran cahaya dan panas serta dapat menghasilkan nyala ,asap dan bara.
Untuk memulai suatu proses terjadinya api harus terdapat tiga unsur, yaitu :
1.bahan bakar/benda
2.oksigen
3.sumber panas

bilamana ketiga unsur tersebut berada dalam suatu konsentrasi yang memenuhi syarat, timbullah reaksi oksidasi atau dikenal dengan proses Pembakaran.

Kehadiran ketiga unsur tadi (yang berada dalam suatu konsentrasi yang setimbang), maka akan timbul reaksi kimia untuk terjadinya API AWAL.
Sebagian panas akan diserap oleh bahan bakar yang kemudian melepaskan uap dan gas yang dapat menyala berganti-ganti bercampur dengan oksigen.Nyala ini akan terus berlangsung selama ketiga unsur itu berada dalam konsentrasi yang seimbang .

 Jadi pada proses terjadinya api harus terdapat tiga unsur ,yaitu :
1.bahan bakar/benda yang harus menjadi uap dulu
2.oksigen yang cukup untuk menentukan titik nyala
3.sumber panas sebagai alat oksidasi


bilamana keadaan suhu telah sampai pada titik nyala suatu bahan bakar,maka ketiga unsur tersebut akan memproduksi api, yang tergabung membentuk SEGITIGA API ( TRIANGLE).

Sekali proses pembakaran dimulai dan bahan bakar serta oksigen tersebut dalam jumlah besar , maka panas yang timbul akan lebih besar lagi.

Reaksi ini terus berlangsung hingga semua bahan bakar habis, dan panas telah terbuang ataupun oksigen terpakai habis, sehingga suhu bakar berkurang dibawah titik nyalanya dan proses pembakaran akan berangsur-angsur berhenti..
Untuk mempertahankan agar api tersebut tetap berlangsung ada unsur lain yang cukup penting yang tidak dapat dipisahkan dari ketiganya,Ini merupakan unsur yang keempat yang dikenal dengan  Rantai Reaksi Kimia.

Dengan Demikian karena adanya tambahan unsur ke empat, maka segitiga terjadinya api dikembangkan lebih sempurna lagi menjadi empat unsur yang kini disebut dengan empat bidang terjadinya api ( The Fire Tetrahedron of Combustion)digambar kan seperti paramid.


Sumber  : http://ilmubayoe.blogspot.com/2013/03/teori-dasar-terjadinya-api.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar